Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Judul postingan diatas saya ambil dari sebuah judul lagu milik Iwan Fals, seorang musisi yang sangat terkenal di Indonesia. Karena lagu tersebut menurut saya memiliki arti dan makna yang luar biasa bagi para pemuda Indonesia. Dan hari ini kita memperingati hari Sumpah Pemuda.

Hari ini tanggal 28 Oktober 2009 kita memperingati sebuah sejarah besar bagi bangsa ini, pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia dari berbagai daerah menyatukan diri dan membuat sebuah janji. Janji tersebut berbunyi sebagai berikut :

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Mari kita sebagai pemuda Indonesia kembali menumbuhkan semangat Sumpah Pemuda yang menurut saya semakin terkikis dijaman yang serba modern ini. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang berkualitas dan loyal terhadap bangsa ini untuk menyongsong masa depan Indonesia kedepan. Dan masa depan bangsa ini akan dipertaruhkan oleh generasi-generasi muda sekarang, ketika para pemimpin sekarang telah selesai menjalankan kewajibannya.
Lagu yang dinyanyikan bang Iwan bisa menginspirasi kita untuk lebih cinta terhadap bangsa ini dan semakin peduli dengan bangsa Indonesia. Yang menjadi sebuah dilema sekarang yaitu lunturnya kecintaan para generagi muda terhadap NKRI. Sebagai contoh yang dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari, anak-anak lebih cinta dan akan lebih mudah jika menyanyikan lagu-lagu jaman sekarang ketimbang menyanyikan lagu-lagu nasional.
Lirik lagu Bangunlah Putra Putri Pertiwi selengkapnya berbunyi sebagai berikut
Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegak tubuhmu takkan tergoyahkan, kuat jarimu kala mencengkram
Bermacam suku yang berbeda, bersatu dalam cengkammu
Angin genit mengelus merah putihku yang berkibar sedikit malu2
Merah membara tetanam wibawa, putihmu suci penuh karisma
Pulau-pulau yang berpencar bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku singkirkan kutu-kutu disayapmu
Berkibarlah benderaku singkirkan benalu ditiangmu
Hey Jangan ragu dan jangan malu tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putara putri ibu pertiwi mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji, tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut Sang Saka bukan sandang pembalut
Dan coba kaudengarkan pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisi harapan, yang hanya berisi hayalan